Sabtu, 27 Desember 2014

Oralit

NAMA GENERIK
Oralit
NAMA KIMIA
Natrium klorida, kalium klorida dan glukose
KETERANGAN
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan larutan yang mengandung 90 mmol/litre natrium dan 111 mmol/liter glukose; jenis sediaan ini telah terbukti digunakan secara efektief di negara-negara sedang berkembang dimana diare umumnya diebabkan oleh bakteri.3
SIFAT FISIKOKIMIA
Oralit mengandung alkalinising agent untuk mengantisipasi asidosis; sedikit hypo-osmolar (kira-kira 250 mmol/liter) untuk mencegah kemungkinan induksi diare osmotik. Komposisi larutan rehidrasi oral (oralit) yang rasional adalah bahwa absorpsi glukose tergabung pada transport aktif elektrolit, absorpsi tersebut secara teori meningkatkan efisiensi ketika rasio karbohidrat : natrium mendekati 1:1.
SUB KELAS TERAPI
Oral
KELAS TERAPI
Larutan elektrolit, nutrisi dll
DOSIS PEMBERIAN OBAT
Pada dasarnya diberikan secara oral ad libitum sebagai larutan.2 Ada juga yang menyatakan tergantung pada kehilangan cairan.3 Untuk dewasa : 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya setiap kali diare 3 gelas. Anak-anak 5-12 tahun : 3 jam pertama 6 gelas larutan (200 ml), selanjutnya setiap kali diare 2 gelas. Anak 1-5 tahun : 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya setiap kali diare 1 gelas. Bayi s/d 1 tahun : 3 jam pertama 1/2 gelas, selanjutnya setiap kali diare 1/2 gelas.2 atau 1-1� kali olume minum biasanya.3
FARMAKOLOGI
Natrium klorida dan kalium klorida diabsorpsi dengan baik di saluran pencernaan, mengganti kehilangan elektrolit, mengoreksi gangguan keseimbangan elektrolit. Kelebihan natrium sebagian besar diekskresi melalui ginjal, dan sejumlah kecil melalui feses dan keringat.1
STABILITAS PENYIMPANAN
Larutan dari beberapa garam natrium, termasuk Natrium klorida, dapat menyebabkan lepasnya partikel padat dari wadah gelas, dan larutan yang ada partikelnya tidak boleh digunakan. Simpan ditempat kering.2
KONTRA INDIKASI
Obstruksi dan perforasi usus.2
EFEK SAMPING
Efek samping yang sering terjadi:Gangguan keseimbangan elektrolit : gangguan keseimbangan elektrolit akibat kelebihan natrium. hal ini dapat juga diakibatkan oleh efek anion yang spesifik. Retensi natrium berlebih di dalam tubuh biasanya terjadi ketika ekskresi natrium melalui ginjal terganggu. Hal ini memicu terakumulasinya cairan ekstraseluler untuk mempertahankan osmolalitas plasma normal yang dapat menimbulkan edema paru dan perifer berikut konsekuensinya. Hipernatraemia (peningkatan osmolalitas plasma) biasanya dihubungkan dengan kurangnya asupan (intake) cairan, atau terjadi kehilangan banyak cairan. Jarang terjadi jika digunakan pada dosis terapi, tetapi dapat terjadi pada penggunaan larutan natrium klorida (saline) hipertonik untuk merangsang muntah atau untuk bilas lambung dan setelah terjadi kesalahan formulasi makanan bayi. Hipernatraemia juga dapat terjadi pada penggunaan salin hipertonik yang tidak tepat secara intravena. Efek paling serius dari hipernatremia adalah dehidrasi otak yang dapat menyebabkan somnolence dan kebingungan yang dapat berkembang menjadi konvulsi, koma, gagal nafas dan kematian. Gejala lainnya meliputi rasa haus, berkurangnya produksi saliva (ludah) dan air mata, demam, berkeringat, takikardi, hipertensi atau hipotensi, sakit kepala, pusing, gelisah, cepat marah, lemah, kejang otot dan kekakuan. Efek pada gastrointestinal dikaitkan dengan tertelannya larutan hipertonik atau sejumlah besar natrium klorida meliputi mual, muntah, diare dan kram perut. Penggunaan garam klorida secara berlebihan dapat menyebabkan hilangnya bikarbonat dengan efek pengasaman.1 Larutan yang terlalu pekat dapat menimbulkan hiperkalemia.2 Kalau terlalu banyak diminum dapat menimbulkan edema pada kelopak mata.2 Efek paling serius dari hipernatremia adalah dehidrasi otak yang dapat menyebabkan somnolence dan kebingungan yang dapat berkembang menjadi konvulsi, koma, gagal nafas dan kematian. Gejala lainnya meliputi rasa haus, berkurangnya produksi saliva (ludah) dan air mata, demam, berkeringat, takikardi, hipertensi atau hipotensi, sakit kepala, pusing, gelisah, cepat marah, lemah, kejang otot dan kekakuan.
INTERAKSI MAKANAN
Tidak ada data
INTERAKSI OBAT
Tidak ada data
PENGARUH ANAK
Tidak ada data
PENGARUH HASIL LAB
Tidak ada data
PENGARUH KEHAMILAN
Tidak ada data
PENGARUH MENYUSUI
Tidak ada data
PARAMETER MONITORING
1. asupan dan output cairan tubuh (edema).2 2. kadar natrium (hipernatremia).1 3. kadar kalium, terutama pada bayi (hiperkalemia).2
BENTUK SEDIAAN
serbuk oral
PERINGATAN
1. Buat larutan sesuai petunjuk pada kemasan/pembungkus. 2 2. Rehidrasi harus diberikan dengan cepat dalam 3 sampai 4 jam (kecuali pada dehidrasi hipernatraemia, rehidrasi harus dilakukan dengan lebih lambat, dalam 12 jam). Pasien harus diamati ulang (reassessed) setelah rehidrasi awal dan jika masih terjadi dehidrasi pemberian cairan (rehidrasi) cepat harus dilanjutkan.3 3.Larutan Natrium klorida tidak boleh diberikan untuk merangsang muntah (emesis); tindakan ini berbahaya, kematian akibat hipernatraemia pernah dilaporkan.1
INFORMASI PASIEN
1. Buat larutan sesuai petunjuk pada pembungkus.2 2. Garam rehidrasi (oralit) bukan terapi kausal, tetapi sebagai suportif sangat membantu menurunkan mortalitas akibat dehidrasi, terutama pada bayi dan anak-anak.2
MEKANISME AKSI
- Meningkatkan absorpsi air dan elektrolit '- mengganti elektrolit yang hilang '- karena mengandung basa (alkalising agent), maka dapat mencegah asidosis.5 '- karena sedikit hipo-osmolar, maka Oralit dapat mencegah kemungkinan terjadinya induksi diare osmosis.3
MONITORING
Perbaikan pada gejala dehidrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar