Sabtu, 27 Desember 2014

Hidrogen Peroxide

NAMA GENERIK
Hidrogen peroksida
NAMA KIMIA
Hidrogen peroksida
KETERANGAN
Biasanya konsentrasi pengawet yang digunakan 0,05%.(1)
SIFAT FISIKOKIMIA
Larutan Hidrogen peroksida (30%). Larutan jernih, tidak berwarna mengandung 29-32% b/b H2O2. Bersifat asam terhadap kertas lakmus. Terurai perlahan-lahan dan dipengaruhi oleh cahaya. Terurai jika kontak dengan bahan organik yang dapat teroksidasi dan dengan logam tertentu serta jika dibiarkan menjadi basa. Dapat mengandung bahan penstabil atau pengawet yang sesuai.(1,2).
KELAS TERAPI
Telinga, Hidung dan tenggorokan, obat untuk
DOSIS PEMBERIAN OBAT
a. cuci luka atau ulser : gunakan larutan dengan konsentrasi sampai 6% (sering 3%) b. melepaskan pembalut luka yang lengket akibat terendam darah yang mengering : gunakan larutan 1-1,5% c. mengeluarkan kotoran telinga : gunakan larutan 3% dalam bentuk tetes telinga atau pencuci telinga (encerkan larutan 6% dengan 3 bagian air sesaat sebelum digunakan) d. disinfeksektan lensa kontak : gunakan larutan 3%, rendam lensa kontak selama 30 menit, diikuti inaktivasi dengan metode yang sesuai untuk keamanan penggunaannya.e. antiseptik mulut : encerkan 15 ml larutan 6% dengan setengah gelas air hangat atau gunakan larutan 1,5% sebanyak 10 ml untuk iritasi mulut atau gusi ringan dikumur-kumur setidaknya 1 menit(1) atau 2-3 menit(6), digunakan 2-4 kali sehari setelah makan dan menjelang tidur atau menurut petunjuk dokter. Larutan topikal oral ini hanya untuk pemakaian luar, ditak boleh ditelan. Anak-anak dibawah 12 tahun, penggunaan harus dibawah pengawasan orang dewasa. Penggunaannya pada anak dibawah 2 tahun harus dikonsultasikan dengan dokter.(1,2,4)
FARMAKOLOGI
Aktivitas antibakterinya lemah dan efektif melawan virus, termasuk HIV. Juga mempunyai kerja hemostastik ringan. Kerja antiseptiknya tergantung pada lepasnya oksigen nascent yang merupakan pengoksidasi kuat yang dapat menghancurkan mikroorganisme dan secara kimia dipengaruhi oleh bahan-bahan organik. Ketika larutan hidrogen peroksida kontak dengan jaringan yang mengandung enzim katalase, larutan akan melepaskan oksigen yang mempunyai efek antibakteri,.efek anti bakteriya terjadi selama masih ada oksigen yang dilepaskan dan berlangsung singkat.Sebagai tambahan, efek antimikroba akibat pelepasan oksigen berkurang dengan adanya bahan-bahan organik. Efek mekanis karena efek effervescence mungkin lebih bermanfaat untuk membersihkan luka dibanding efek antimikrobanya.Efek anti bakteriya terjadi selama masih ada oksigen yang dilepaskan dan berlangsung singkat.Sebagai tambahan, efek antimikroba akibat pelepasan oksigen berkurang dengan adanya bahan-bahan organik. Efek mekanis karena efek effervescence mungkin lebih bermanfaat untuk membersihkan luka dibanding efek antimikrobanya (2).
STABILITAS PENYIMPANAN
Larutan topikal hidrogen peroksida terurai selama penyimpanan atau pada saat dikocok berulang-ulang. Juga terurai jika terpapar cahaya atau jika kontak dengan bahan-bahan pengoksidasi atau pereduksi, dan terurai dengan cepat jika dipanaskan. Larutan ini hendaknya disimpan pada wadah terutup rapat tidak tembus cahaya pada suhu 15-30 derajat celcius. Untuk memastikan stabilitas yang lebih baik, permukaan bagian dalam wadahnya harus halus. Larutan yang tidak mengandung pengawet atau zat penstabil harus disimpan pada suhu dibawah 15 derajat. Terlindung dari cahaya.(1). Disimpan dalam botol dengan sumbat kaca, kedap udara, terlindung dari cahaya.(5). Untuk diencerkan sampai 3%
KONTRA INDIKASI
1. Sebagai obat kumur, tidak dianjurkan pada pasien yang kritis.(3). 2. Luka lebar dan dalam.(4).
EFEK SAMPING
Efek samping yang sering terjadi: Pembuluh darah : Berbahaya jika hidrogen peroksida disuntikkan atau dimasukkan ke dalam rongga tubuh tertutup dimana oksigen yang dilepaskan tidak bisa keluar dengan bebas. Hal ini dapat menimbulkan terjadinya embolisme oksigen dan emfisema lokal Saluran cerna: Cuci kolon dengan larutan ini dapat menimbulkan embolisme gas, ruptur kolon, proctitis, ulseratif kolitis dan gangren usus halus (intestin) Dermatologis: Larutan kuat hidrogen peroksida menimbulkan iritasi ‘terbakar’ pada kulit dan membran mukosa dengan eschar putih, tetapi rasa sakit hilang dalam waktu kira-kira 1 jam. Mulut : Pemakaian hidrogen peroksida sebagai pencuci mulut terus menerus dapat menyebabkan hipertrofi reversibel dari papillae lidah. (1,3). Bahaya jika hidrogen peroksida disuntikkan intravena
INTERAKSI MAKANAN
Tidak ada data
INTERAKSI OBAT
Tidak tercampurkan dengan agen pereduksi, termasuk senyawa organik, senyawa yang mudah dioksidasi, beberapa logam, alkali, iodida, permanganat dan agen oksidator kuat yang lain. 1
PENGARUH ANAK
Tidak ada data
PENGARUH HASIL LAB
Tidak ada data
PENGARUH KEHAMILAN
Tidak ada data
PENGARUH MENYUSUI
Tidak ada data
PARAMETER MONITORING
1. Luka bersih 2. Tidak ada gangguan pendengaran
BENTUK SEDIAAN
Cairan konsentrat : 30%, botol 1000 mL.5. Untuk diencerkan menjadi larutan 3%.5.
PERINGATAN
1. Larutan 35% (food grade) tidak boleh digunakan untuk obat.Jangan pernah menggunakan larutan berpotensi kuat tanpa diencerkan sesuai anjuran untuk tujuan pengobat. Larutan pekat (20-30%) mengiritasi kulit dengan kuat atau membran mukosa dan harus ditangani dengan hati-hati.(1,3). 2.Pemberian intravena : jangan menyuntikkan larutan hidrogen peroksida pada rongga tubuh yang tertutup. Suntikan intravena larutan hidrogen peroksida dapat menimbulkan inflamasi pada tempat suntikan, hemolisis akut, embolisme gas dan reaksi alergi yang membahayakan (life-threatening). (3).3.Cuci kolon dengan larutan hidrogen peroksida dapat menimbulkan embolisme gas, ruptur kolon, proctitis, ulcerative colitis dan gangren pada usus halus (intestin).(3).4. Jika sampai tertelan dapat mengakibatkan iritasi dan tukak pada lambung.(3).
INFORMASI PASIEN

MEKANISME AKSI
Aktivitas antibakterinya lemah dan efektif melawan virus, termasuk HIV. Juga mempunyai kerja hemostastik ringan. Kerja antiseptiknya berhubungan dengan adanya oksigen yang siap dilepas ketika kontak dengan jaringan, tetapi efeknya terjadi selama masih ada oksigen yang dilepaskan dan berlangsung singkat.Sebagai tambahan, efek antimikroba akibat pelepasan oksigen berkurang dengan adanya bahan-bahan organik. Efek mekanis karena efek effervescence mungkin lebih bermanfaat untuk membersihkan luka dibanding efek antimikrobanya.(1,2,3).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar