NAMA GENERIK
Klomifen sitrat
NAMA KIMIA
2-[p-(2-kloro-1,2-difenilvinil)fenoksi]trietilamin
sitrat .
C26H28ClNO.C6H8O7
GB STRUKTUR KIMIA
278
KETERANGAN
Klomifen sitrat merupakan campuran rasemat dari isomer geometris E (enklomifen) dan Z (zuklomifen).
SIFAT FISIKOKIMIA
Serbuk putih sampai kuning
pucat, tidak berbau. Sukar larut dalam air dan kloroform, mudah larut
dalam metanol, agak sukar larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam
eter.
SUB KELAS TERAPI
Hormon kelamin & obat yang mempengaruhi fertilitas
KELAS TERAPI
Hormon, obat endokrin lain dan kontraseptik
DOSIS PEMBERIAN OBAT
Infertilitas
pada wanita: 50 mg per hari dosis tunggal selama 5 hari, dimulai pada
hari ke-5 siklus menstruasi, biasanya ovulasi terjadi pada 6-10 hari
setelah pemberian dosis terakhir. Apabila ovulasi belum terjadi, dosis
dapat ditingkatkan menjadi 100 mg per hari dosis tunggal selama 5 hari
dimulai pada hari ke-30. Infertilitas pada pria: 50 per hari selama
40-90 hari, peningkatan jumlah sperma dapat diketahui setelah 4-5 minggu
pemakaian. . Amenorrhae:
50 mg per hari dosis tunggal, dapat dimulai kapan saja
FARMAKOLOGI
Klomifen
merupakan campuran rasemat dari zuklomifen (lebih kurang 38%) dan
enklomifen (lebih kurang 62%), masing-masing memiliki sifat farmakologis
tertentu. Enklomifen sangat lebih lemah daya kerjanya dalam menginduksi
ovulasi, tetapi lebih mudah diabsorpsi dan dimetabolisme, sehingga
secara keseluruhan mendominasi aktivitas induksi ovulasi dari klomifen
rasemat. Zuklomifen bekerja pada tingkat hipotalamus, menduduki
permukaan sel dan reseptor estrogen intraseluler dalam waktu yang lebih
panjang dibandingkan estrogen. Sifat ini akan mempengaruhi daur ulang
(recycling) reseptor, dan menghambat feedback negatif estrogen normal.
Hambatan pada feedback negatif estrogen normal dapat meningkatkan
sekresi GnRH dari hipotalamus yang selanjutnya akan meningkatkan
sekresi hormon-hormon gonadotropin hipofisis (FSH, LH). Hal ini
selanjutnya akan memacu pertumbuhan folikel ovarium dan terjadinya
ovulasi. Klomifen meningkatkan kemungkinan terjadinya ovulasi ganda,
sehingga kemungkinan terjadinya kehamilan anak kembar juga akan
meningkat (menjadi 3-5% dibandingkan ~1% pada kondisi normal).
STABILITAS PENYIMPANAN
Klomifen sitrat harus disimpan dalam wadah kedap udara, kedap cahaya, dan terlindung dari panas.
KONTRA INDIKASI
Kehamilan dan kista ovarium,
insufisiensi fungsi hati, gangguan metabolisme bilirubin, gangguan
organik pada kelenjar hipofisis, disfungsi adrenal, disfungsi tiroid,
hipersensitivitas terhadap klomifen.
EFEK SAMPING
Pembesaran
ovarium, rasa tidak nyaman di bagian abdominal atau pelvis, nyeri pada
payudara, menstruasi dengan perdarahan lebih banyak, ruam kulit (hot
flushes), produksi urin meningkat, mual, muntah, gelisah, imsomnia,
sakit kepala, depresi.
INTERAKSI MAKANAN
Tidak ada data
INTERAKSI OBAT
Efek
klomifen akan berkurang jika digunakan bersama dengan danazol. Efek
estrogen akan berkurang jika digunakan bersama dengan klomifen.
PENGARUH ANAK
Tidak ada data
PENGARUH HASIL LAB
Klomifen dapat meningkatkan kadar tiroksin dan TBG (thyroxine-binding globulin) serum.
PENGARUH KEHAMILAN
Termasuk kelas X untuk bahaya
pada kehamilan. Efek embriotoksik telah dibuktikan pada hewan coba,
tetapi belum terbukti pada manusia. Klomifen tidak boleh diberikan pada
wanita yang sudah hamil.
PENGARUH MENYUSUI
Penetrasi ke dalam air susu ibu
(ASI) belum diketahui, namun tidak boleh diberikan pada ibu yang sedang
menyusui. Klomifen dapat mengurangi produksi ASI.
PARAMETER MONITORING
Suhu tubuh basa, serum progesteron, LH urin, pertumbuhan folikel, ketebalan endometrium, tes kehamilan
BENTUK SEDIAAN
Tablet (50 mg)
PERINGATAN
Pemakaian
terbatas, hanya pada kasus tertentu saja. Jika kehamilan tidak juga
terjadi setelah 6 tahap pemberian lanjutan, maka kemungkinan terapi ini
tidak berhasil, terapi sebaiknya dihentikan. Hipersensitivitas terhadap
klomifen dapat berupa Ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS), yang
dicirikan antara lain dengan pembesaran ovariaum, sakit atau nyeri
abdomen, mual, muntah, diare, dyspnea, dan oliguria, mungkin juga
disertai dengan terjadinya ascites, pleural effusion, hipovolemia,
ketidakseimbangan elektrolit, hemoperitoneum, dan tromboembolism. Apa
bila keadaan ini cukup parah, hentikan terapi segera, apabila perlu
pasien dirawat di rumah sakit. Gejala ini umumnya sudah muncul pada awal
terapi, lebih kurang dalam 24 jam atau beberapa hari setelah awal
terapi. Di samping itu, hipersensitivitas terhadap klomifen dapat
berbentuk gangguan penglihatan, biasanya penglihatan menjadi kabur, jika
ini terjadi terapi juga harus dihentikan.
KASUS TEMUAN
Tidak ada data
INFORMASI PASIEN
Tidak ada data
MEKANISME AKSI
Klomifen
bekerja dengan jalan menghambat kerja estrogen pada hipotalamus.
Klomifen (terutama zuklomifen, isomer yang lebih aktif) berikatan dengan
reseptor estrogen di hipotalamus dalam waktu cukup lama sehingga
menghambat daur ulang reseptor dan menyebabkan makin sedikitnya reseptor
yang tersedia untuk berikatan dengan estrogen, sehingga efek estrogen
pada hipotalamus terhambat. Akibatnya sekresi GnRH menjadi meningkat dan
menyebabkan peningkatan sekresi hormon-hormon gonadotropin dari
kelenjar hipofisis (FSH, LH). Peningkatan kadar gonadotropin akan memacu
pertumbuhan folikel ovarium, dan proses-proses selanjutnya yang dikenal
sebagai proses ovulasi.
MONITORING
Tidak ada data
Tidak ada komentar:
Posting Komentar