Sabtu, 27 Desember 2014

Cefotaxime

Cefotaxime adalah antibiotik sefalosporin generasi ke tiga ( 3 ) dan bersifat bakterisidal. cefotaxime aktip terhadap bahteri gram negatif seperti : E.coli, H.influenzae, Klebsiella sp, Proteus sp ( indole positif dan negatif ), Serattia sp, Neissarea sp, dan Bacteroides sp. Bakteri garam positif yang peka antara lain : Staphylococci, Streptococci aerob serta anaerob, Streptococcus pneumoniae, dan Clostridium sp.





Indikasi

Infeksi berat yang disebabkan oleh patogen - patogen yang sensitif terhadap cefotaxime seperti :


  • Infeksi saluran pernapasan termasuk tenggorakan dan hidung
  • Infeksi pada telinga
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak
  • Infeksi tulang dan sendi
  • Infeksi genitalia, termasuk Gonoroe ( non komlikata )
  • Infeksi adominal

Kontraindikasi

Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap antibiotik Sefalosporin dan penderita ginjal yang berat

Peringatan dan perhatian

  • Pada pasen yang hipersensitif terhadap penisilin kemungkinan besar akan terjadinya senstivitas silang
  • Hati - hati pemberian pada wanita hamil
  • Hati - hati bila diberikan terhadap pasien yang mempunyai riwayat gastrointestinal terutama colitis
  • Cefotaxime diekresikan oleh air susu ibu, hati - hati  pengguna'annya pada ibu menyusui
  • Pemberian dalam jangka panjang menyebahkan resistennya microorganisme, oleh karena itu kodisi pasien harus di cek pada waktu tertentu

Interaksi obat
  • Penggunaan bersamaan dengan diuretik kuat misalnya furosemid dapat menyebabkan ganggun fungsi ginjal
  • Melalaui penghambatan ekskresi ginjal, pemberian bersama probenesid meningkatkan dan memperpanjang kadar cefotaxime di serum
  • Pasien yang mendapatkan obat - obat yang berpotensi nefrotoxic secara berbarengan atau yang berikutnya, harus dipantau ketat fungsi ginjanya
  • walaupun jarang, hasil tes coombs postif palsu dapat dihasilkan pada pasien yang diberi cefotaxime
  • Hasil positif palsu mungkin diperoleh dari glukosa urine, bila itu ditentukan dengan metoda reduksi. Hal itu bisa diatasi dengan menggunakan metoda enzimatik selama terapi dengan cefotaxime    
  
Efeksamping

Gastrointestinal  : colitis, diare, mual, muntah, dan nyeri ada abdomen
Susuna saraf pusat : sakit kepala dan pusing
Hati : kenaikan sementara pada serum kreatinin dan ureum, parestasia, perubahan nilai parameter laboratorium seperti peningkatan SGOT, SGPT, LDH dan alkalifosfatase dapat terjadi

Dosis

  • Dewasa dan anak > 12 tahun : 1 gram setiap 12 jam, pada infeksi berat dosis ditambah 2 kali lipat menjadi 2 gram/hari
  • Bayi dan anak - anak : 50 s/d 100 mg/kg  bb/hari dibagi dalam 2 s/d 4 dosis yang setara
  • Dosis pada gangguan fungsu ginjal. Bila klirens kreatinin < 5 ml/menit, dosis pemeliharaan perlu dikurangi sampai sepauh dosis normal. Dosis awal tergantung dari sensitivitas patogen dan kegawaan infeksi 

Cara pemakaian

Cara pemberian obat sebaiknya melalui intravena, walaupun pemberian dapat diberikan melalui intramuskular. Tiap satu gram cefotaxime memerlukan aquabidest atau aqua pro sekurang - kurangnya 4 ml dan larutan injeksi harus disuntikan berlahan - lahan selama 3 s/d 5 menit.

Pada pemberian intramuskuler, injeksi harus disuntikan dalam - dalam pada otot gluteal, disarankan injeksi intramuskuler pada sisi yang sama tidak melebihi 4 ml ( 1gram cefotaxime ) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar