NAMA GENERIK
Natrium tiroksin
NAMA KIMIA
Natrium 3,5,3',5'-Tetraiodo-L-tironin
STRUKTUR KIMIA
C15H10I4N NaO4.x H2O
GB STRUKTUR KIMIA
280
SIFAT FISIKOKIMIA
Merupakan
serbuk higroskopis, tak berbau, tak berasa, berwarna kuning muda.
Sukar larut dalam air (150 mg per liter pada 25 �C) dan sedikit larut
dalam alkohol.
SUB KELAS TERAPI
Hormon tiroid dan anti tiroid
KELAS TERAPI
Hormon, obat endokrin lain dan kontraseptik
DOSIS PEMBERIAN OBAT
Dosis
bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyakit, umur dan kondisi
kesehatan pasien. Dosis awal umumnya 50-100 µg per hari, bergantung
pada tingkat keparahan penyakit, namun untuk pasien berumur di atas 50
tahun sebaiknya tidak lebih dari 50 µg per hari. Dosis dinaikkan secara
bertahap setiap 3 atau 4 minggu dengan penambahan 50 µg sampai tercapai
keseimbangan metabolisme normal. Biasanya sampai dosis 100-200 µg per
hari. Lansia umumnya lebih sensitif terhadap efek tiroksin. Oleh sebab
itu dosis untuk lansia (di atas 60 tahun) biasanya diberikan 25% lebih
rendah dibandingkan dosis untuk orang dewasa yang lebih muda. Pada
pasien dengan gangguan fungsi jantung dosis sebaiknya dimulai pada 25 µg
per hari, lalu dapat dinaikkan secara bertahap sebanyak 25 µg atau 50
µg setiap selang 4 minggu. Pada pasien dewasa muda (≤ 50 tahun) tanpa
gangguan jantung, kadar tiroksin (T4) serum harus mencapai sekitar
70-160 nanomol per liter, atau kadar tirotropin serum kurang dari 5
milli-unit per liter. Sedangkan pada lansia di atas 50 tahun, dan/atau
dengan gangguan fungsi jantung, kriteria penyesuaian dosis lebih
ditekankanpada respons klinis dibandingkan dengan kadar tiroksin serum.
Natrium tiroksin sebaiknya diberikan dalam keadaan perut kosong, yaitu
setengah atau satu jam sebelum sarapan (makan pagi), untuk meningkatkan
absorpsi.
FARMAKOLOGI
Farmakodinamika:Sebagai
hormon tiroid sintetik, natrium tiroksin bekerja meningkatkan kecepatan
metabolisme sel pada semua jaringan tubuh. Kerja metabolik hormon-hormon
tiroid meliputi peningkatan respirasi sel dan termogenesis, serta
peningkatan metabolisme protein, karbohidrat, dan lipid. Efek anabolik
protein dari hormon-hormon tiroid sangat penting dan diperlukan dalam
proses pertumbuhan dan perkembanhgan normal. Dalam perkembangan janin
dan bayi hormon tiroid sangat diperlukan dalam pertumbuhan dan
perkembangan semua jaringan tubuh termasuk tulang dan otak. Pada orang
dewasa, hormon tiroid penting antara lain untuk memelihara fungsi otak,
metabolisme, dan suhu tubuh. Natrium tiroksin juga efektif menekan
sekresi TSH (Thyroid Stimulating Hormone) dari kelenjar hipofisis,
sehingga dapat digunakan untuk mencegah atau mengobati berbagai macam
euthyroid goiters, termasuk nodul tiroid, Hashimoto's thyroiditis,
multinodular goiter, dan juga sebagai terapi pelengkap dalam
penatalaksanaan thyrotropin-dependent well-differentiated thyroid
cancer. Farmakokinetika: Absorpsi natrium tiroksin per oral berkisar
antara 40% - 80%. Absorpsi terutama berlangsung dari jejunum dan ileum
bagian atas. Absorpsi meningkat pada saat perut kosong, dan menurun
apabila diberikan bersama makanan atau suplemen yang mengandung kedelai
dan makanan tinggi serat. Di dalam darah, sebagian besar natrium
tiroksin terikat pada protein, yaitu TBA (thyroxine-binding albumin),
TBG (thyroxine-binding globulin), dan TBPA (thyroxine-binding
prealbumin) (TBPA). Jalur utama metabolisme natrium tiroksin adalah
melalui reaksi deiodinasi bertingkat yang terutama berlangsung di
sel-sel hati. Natrium tiroksin juga dimetabolisme melalui reaksi
konjugasi dengan glukuronida dan sulfat. Natrium tiroksin dan
metabolitnya diekskresi terutama melalui ginjal, namun sebagian
diekskresikan melalui kantung empedu dan saluran pencernaan, dimana
metabolit-metabolit ini akan mengalami resirkulasi enterohepatik dan
akhirnya diekskresikan melalui feses.
STABILITAS PENYIMPANAN
Tablet
dan serbuk kering natrium tiroksin harus disimpan pada suhu kamar,
15-30�C, dalam wadah kedap cahaya yang tertutup rapat.
Serbuk natrium tiroksin untuk injeksi intra vena harus segera digunakan
setelah dicampur dengan cairan.
Onset kerja terapetik : oral : 3-5 hari, IV : 6-8 jam. Puncak efek : IV
:24 jam. Absorpsi : oral : segera (40-80%) menurun sesuai usia.
Metabolisme : melalui hati menjadi triiodothyrorine. Waktu mencapai
puncak : 2-4 jam.
Waktu paro eliminasi : euthyroid : 3-7 hari, hypothyroid : 9-10 hari :
hyperthyroid : 3-4 hari. Eksresi : urin dan feses
KONTRA INDIKASI
Tirotoksikosis
yang disebabkan oleh berbagai faktor, infark miokardial akut,
insufisiensi adrenal, dan hipersensitivitas terhadap natrium tiroksin.
EFEK SAMPING
Tachikardia,
nyeri di bagian dada, detak jantung dan nadi meningkat, gugup, tremor,
sakit kepala, insomnia, panas terutama di permukaan tubuh, berkeringat
berlebihan, dan penurunan berat badan. Dapat juga terjadi gangguan
menstruasi.
Kelebihan dosis menyebabkan krisis tirotoksik.
INTERAKSI MAKANAN
Makanan dan atau suplemen yang
mengandung kalsium, besi, kafein, dan atau produk yang mengandung
kedelai dapat mengurangi absorpsi natrium tiroksin, oleh sebab itu
sebaiknya waktu konsumsinya dipisahkan sekitar 3-5 jam.
INTERAKSI OBAT
Natrium
tiroksin dapat meningkatkan efek obat-obat pengencer darah (blood
thinners) seperti misalnya warfarin, oleh sebab itu harus selalu
dilakukan monitoring pembekuan darah dan mungkin diperlukan penyesuaian
(penurunan) dosis warfarin. Natrium tiroksin juga dapat meningkatkan
efek amitriptilin.
Sebaliknya, natrium tiroksin dapat meningkatkan metabolisme, sehingga
menurunkan daya kerja obat-obat beta blocker (misalnya propranolol,
metaprolol). Oleh sebab itu mungkin diperlukan penyesuaian dosis
obat-obat beta blocker dalam keadaan ini. Hal yang sama juga berlaku
bagi digoxin, obat yang sering digunakan pada gagal jantung atau
gangguan irama jantung. Sebaliknya, natrium tiroksin dapat meningkatkan
kadar serum dari teofilin, oleh sebab itu juga diperlukan penyesuaian
dosis teofilin.
Konsumsi natrium tiroksin bersamaan dengan kolestiramin atau kolestipol,
dua senyawa penurun kolesterol, dapat menurunkan efek natrium tiroksin,
sebab natrium tiroksin akan berikatan dengan senyawa-senyawa obat ini
sehingga absorpsi natrium tiroksin terganggu. Untuk mengatasinya
konsumsi natrium tiroksin dipisahkan sekitar satu jam sebelum atau
sesudah konsumsi kolestiramin/kolestipol.Senyawa lain yang juga dapat
mengurangi absorpsi natrium tiroksin adalah aluminium dan magnesium yang
banyak terdapat dalam obat-obat antasida, garam-garam kalsium, besi,
simetidin, dan sukralfat. Senyawa-senyawa barbiturat dan karbamazepin
dapat meningkatkan metabolisme natrium tiroksin, sehingga efek tiroksin
akan berkurang. Oleh sebab itu apabila diberikan bersamaan perlu
penyesuaian dosis natrium tiroksin.
PENGARUH ANAK
Tidak ada data
PENGARUH HASIL LAB
Perubahan
konsentrasi TBG harus menjadi pertimbangan ketika melakukan
interpretasi terhadap kadar T4 dan T3 serum, yang kemungkinan memerlukan
pengukuran dan evaluasi fraksi tak terikat protein dari hormon
tersebut. Kehamilan, hepatitis, konsumsi
estrogen atau kontraseptif oral lain, dan porfiria akut dapat
meningkatkan kadar TBG. Sebaliknya, kadar TBG dapat menurun pada keadaan
nefrosis, hipoproteinemia parah, gangguan fungsi hati parah,
akromegali, dan setelah terapi androgen atau kortikosteroid.
PENGARUH KEHAMILAN
Natrium
tiroksin tergolong kelas A dalam bahaya terhadap kehamilan, artinya
hasil penelitian menunjukkan pemberian natrium tiroksin pada ibu hamil
tidak menimbulkan abnormalitas pada janin yang dikandung. Natrium
tiroksin dapat melintasi sawar plasenta, Hasil penelitian menunjukkal
kadar tiroksin dalam darah tali pusat athyroceotic fetuses sepertiga
kadarnya dalam darah ibu. Oleh sebab itu, walaupun dianggap tidak
berbahaya untuk digunakan oleh ibu hamil, tetapi kadar natrium tiroksin
yang tinggi dalam darah ibu dapat membahayakan janin. Oleh sebab itu ibu
hamil yang terpaksa mendapat terapi natrium tiroksin harus selalu
dimonitor kadar tiroksin serumnya.
PENGARUH MENYUSUI
Walaupun
natrium tiroksin hanya sedikit yang masuk ke dalam air susu ibu, namun
prinsip kehati-hatian harus selalu dijaga ketika melakukan terapi
tiroksin pada ibu menyusui.
PARAMETER MONITORING
1. Kadar tiroksin serum 2. Respons klinis
BENTUK SEDIAAN
Tablet
PERINGATAN
Natrium
tiroksin memiliki indeks terapi sempit. Oleh sebab itu dalam penentuan
dosis harus dilakukan dengan sangat hati-hati, dengan mempertimbangkan
semua kondisi kesehatan pasien, agar tidak terjadi under- atau overdosis
yang dapat berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan, fungsi
kardiovaskular, fungsi reproduktif, metabolisme terutama metabolisme
lipid dan karbohidrat, pembentukan tulang, fungsi kognitif, keadaan
emosi, dan lain sebagainya. Pemberian natrium tiroksin pada pasien usia
lanjut, penderita gangguan jantung, diabetes insipidus, diabetes
melitus, panhipopituarism, dan predisposisi nsufisiensi adrenal harus
dilakukan dengan sangat hati-hati.
Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan natrium tiroksin,
sehingga penyesuaian dosis obat-obat tersebut apabila diberikan
bersama-sama dengan natrium tiroksin harus dilakukan dengan seksama agar
efek terapi yang diharapkan dapat diperoleh. Pemberian awal atau
penghentian terapi natrium tiroksin pada pasien diabetes dapat
menimbulkan kebutuhan penyesuaian dosis (peningkatan atau pengurangan)
insulin dan atau obat hipoglikemik oral (OHO). Pemberian
Natrium tiroksin tidak boleh digunakan untuk menurunkan berat badan,
baik dalam bentuk tunggal atau kombinasi dengan obat-obat penurun berat
badan lain, sebab dapat menimbulkan efek yang serius dan mengancam jiwa.
. .
KASUS TEMUAN
Tidak ada data
INFORMASI PASIEN
Konsumsi
obat ini dalam keadaan perut kosong dengan segelas penuh air minum.
Biasanya natrium tiroksin diberikan satu kali sehari, jika demikian
sebaiknya diminum sebelum sarapan (makan pagi). Untuk anak-anak yang
belum bisa menelan tablet, tablet natrium tiroksin boleh
digerus/dihaluskan, lalu campur dengan 1-2 sendok teh (5-10 ml) air
minum, lalu segera berikan. JIka sudah dicampur air, tidak boleh
disimpan lagi. Natrium tiroksin tidak boleh diberikan dengan
mencampurnya dengan susu bayi ataupun susu kedelai. Jangan menghentikan
terapi tanpa berkonsultasi dengan dokter yang merawat Anda.
MEKANISME AKSI
Menggantikan
kerja hormon tiroid (pada kasus hipotiroidism), yaitu meningkatkan
kecepatan metabolisme sel pada semua jaringan tubuh. Mekanisme kerja
hormon tiroid belum sepenuhnya diketahui dengan rinci, namun
diperkirakan hormon-hormon tiroid mengendalikan proses transkripsi dan
translasi (sintesis protein) di dalam sel-sel sasarannya, setelah
berikatan dengan reseptornya. Natrium tiroksin juga efektif menekan
sekresi TSH (Thyroid Stimulating Hormone) dari kelenjar hipofisis.
.
MONITORING
1. Kadar tiroksin serum 2. Respons klinis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar