NAMA GENERIK
Imipramin
NAMA KIMIA
5-3-(dimethylamino)propil-10,11-dihydro-5H-dibenz[b,f]-azepine mono hydrochloride
GB STRUKTUR KIMIA
271
KETERANGAN
Tidak ada data
SIFAT FISIKOKIMIA
Serbuk
kristal berwarna putih dan tidak berbau. Mudah larut dalam air dan
alkohol, larut dalam aseton, dan tidak larut dalam ether dan benzene.
SUB KELAS TERAPI
Antidepresi dan anti mania
KELAS TERAPI
Psikofarmaka
DOSIS PEMBERIAN OBAT
Anak
: oral : Enuresis : ≥6 thn: Dosis awal : 25 mg menjelang tidur malam,
bila tidak tampak respon memuaskan setelah satu minggu, tingkatkan dosis
25 mg/hari, tidak lebih dari 2.5 mg/kg/hari atau 50 mg menjelang tidur
malam (umur 6-12 thn) atau 75 mg menjelang tidur malam (umur ≥12 tahun).
Remaja : Depresi : dosis awal 25-50 mg/hari, ditingkatkan bertahap
sampai dosis maksimum 100 mg/hari dalam dosis tunggal atau dosis
terbagi. ;Dewasa : Depresi : Rawat jalan : dosis awal 75 mg/hari, dapat
ditingkatkan secara bertahap hingga 150 mg/hari. Dapat diberikan dalam
dosis terbagi atau dosis tunggal menjelang tidur, dengan dosis maksimum
200 mg/hari. Pasien rawat inap : dosis awal 100-150 mg/hari, dapat
ditingkatkan secara bertahap sampai 200 mg/hari. Bila tidak ada respon
setelah 2 minggu, dosis dapat ditingkatkan 250-300 mg/hari. Dapat
diberikan dalam dosis terbagi atau dosis tunggal menjelang tidur, dengan
dosis maksimum 300 mg/hari. Lansia : Depresi : dosis awal 25-50 mg
menjelang tidur malam, dapat ditingkatkan tiap 3 hari untuk pasien rawat
inap dan tiap minggu untuk pasien rawat jalan sesuai dengan batas
toleransi pasien. Dosis maksimum 100 mg/hari.1
FARMAKOLOGI
Antidepresan
Tricyclicdibenzazepine dengan mekanisme kerja mirip dengan amitriptilin
( menghambat pengambilan kembali noeadrenalin di SSP) memiliki
antimuskarinik yang sedang.
STABILITAS PENYIMPANAN
Simpan pada suhu kamar ( 15-30�C)
KONTRA INDIKASI
hipersensitifitas
imipramine (dapat terjadi reaksi silang/cross reactivity dengan
golongan dibenzodiazepine) atau komponen lain dlm formulasi, digunakan
bersama MAOI (dalam 14 hari), pasien pada fase akut tahap pemulihan AMI,
hamil.1
EFEK SAMPING
aritmia, gagal jantung
kongesti, perubahan EKG, blok jantung, hipertensi, MI, hipotensi
ortostatik, palpitasi, stroke, takikardi, kecemasan, bingung,
disorientasi, pusing, mengantuk, lelah, halusinasi, sakit kepala,
hypomania, insomnia, mimpi buruk, psikosis, lemes, bangkitan. alopecia,
gatal, petechiae, sensitif dengan cahaya, purpura, kemerahan pada kulit,
urticaria, pembesaran payudara, eksresi ASI berlebih, perkembangan
kelenjar susu pada pria (gynecomastia), ;peningkatan atau penurunan gula
darah, peningkatan atau penurunan libido, SIADH, kram perut, anoreksia,
lidah berwarna hitam, konstipasi, diare, gangguan epigastrik, ileus,
mual, radang mukosa mulut, muntah, peningkatan/penurunan berat badan,
mulut kering, impotensi, pembesaran testis, retensi urin,
agranulositosis, eusinofilia, trombositopenia, neuropati perifer,
tingling, tremor, lemah, pandangan kabur, gangguan akomodasi mata,
dilatasi pupil, tinitus, keringat berlebih, jatuh, hipersensitivitas
(demam karena obat, udem).
INTERAKSI MAKANAN
Hindari ethanol (meningkatkan depresi SSP), St. John's wort dapat menurunkan konsentrasi imipramine.1
INTERAKSI OBAT
Menghambat
sitrokrom P450 subtipe CYP1A2, 2C19, 2E1 (lemah), 2D6 (sedang).
Meningkatkan efek : bila digunakan dengan MAOI, hipertermia, hipertensi,
takikardi, bingung, seizure, kematian (serotonin syndrome) pernah
dilaporkan terjadi. Serotonin syndrome pernah dilaporkan pada penggunaan
bersama ritonavir (jarang). Penggunaan lithium bersama TCA dapat
meningkatkan resiko neurotoksisitas. Inhibitor CYP2C19 (delavirdine,
fluconazole, fluvoxamine, gemfibrozil, isoniazide, omeprazole,
ticlopidine) meningkatkan efek imipramine. Imipramine meningkatkan efek
amfetamine, antikolinergik, depresan SSP (golongan sedatif, hipnotik
atau ethanol), chlorpromamide, tolazamide, dan warfarin. Inhibitor
CYP2D6 (chlorpromazine, delavirdine, fluoxetine, miconazole, paroxetine,
pergolide, quinidine, quinine, ritonavir, ropinirole) meningkatkan efek
imipramine. Phenotiazine dapat meningkatkan kadar TCA dan TCA dapat
meningkatkan kadar Phenotiazine.1 Pressor response pada pemberian
ephinephrine, norephinephrine, dan phenilephrine dengan rute intravena
meningkat pada pasien yg menggunakan TCA . Kombinasi TCA dengan agonis
Beta atau obat yang memperpanjang QTc (meliputi quinidine, procainamide,
disopyramide, cisapride, moxifloxacin) memiliki kecenderungan
menimbulkan aritmia jantung. Menurunkan efek : Inducer CYP2C19
(aminogluthetimide, carbamazepine, fenitoin, dan rifampicin) dapat
menurunkan efek imipramine. Imipramine menghambat respon antihipertensif
terhadap bethanidine, clonidine, debrisoquin, guanadrel, guanethidine,
guanabenz, dan guanfacine. Cholestyramine dan cholestipol mengikat TCA
dan mengurangi absorpsinya, monitoring perubahan respon.1
PENGARUH ANAK
Tidak ada data
PENGARUH HASIL LAB
meningkatkan kadar transaminase (tes fungsi hati).1
PENGARUH KEHAMILAN
Faktor risiko D.1
PENGARUH MENYUSUI
Tidak direkomendasikan untuk digunakan saat menyusui
PARAMETER MONITORING
Tekanan
darah, nadi terutama awal pengobatan. EKG( riwayat gangguan jantung,
pasien dewasa dosis tinggi), tanda bunuh diri dan status mental
(perubahan dan kenaikan dosis).1
BENTUK SEDIAAN
kapsul : bentuk pamoat, tablet: bentuk HCL
PERINGATAN
dapat meningkatkan keinginan bunuh diri orang dewasa dan perilaku pada anak
KASUS TEMUAN
Tidak ada data
INFORMASI PASIEN
Tidak ada data
MEKANISME AKSI
Secara
tradisional dipercaya meningkatkan konsentrasi serotonin dan
norpeinephrine pada synaps dengan menghambat pengambilan kembali oleh
presynap. Penambahan reseptor baru dengan desensitisasi adenyl cyclase,
menurunkan reseptor beta adrenergik dan reseptor serotonin
MONITORING
Tekanan
darah, nadi terutama awal pengobatan. EKG( riwayat gangguan jantung),
tanda bunuh diri dan status mental (perubahan dan kenaikan dosis)
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar